Senin, 29 November 2010

Pengalaman Pribadi Ke Solo


SOLO
Hari pertama adalah hari lebaran idul fitri. Di hari yang suci ini kita saling bermaaf-maafan, pertama bermaaf-maafan kepada keluarga kita sendiri, lalubermaaf-maafan kepada tetangga dengan saling berkeliling, lalu bermaaf-maafan kepada keluarga besar, bermaafa-maafan kepada keluarga besar adalah moment yang paling bahagia, karena baru tahun ini ngumpul semua dirumah aku. Seperti biasa saling meminta maaf, lalu bagi-bagi amplop *hehehe senangnya*, setelah bagi-amplop seperti biasa pasti langsung menghitung isi amplop tersebut, karena menghitungnya dikamar aku tiba-tiba aku diajak oleh sepupuku untuk berlibur ke kampung halamannya yaitu “SOLO KARANGPANDAN”. Ternyata yang mau ikut juga banyak yaitu aku, sepupuku (sifa, abing, khansa), om, dan tanteku. Sebelum aku berangkat, aku dikasih tau bahwa kalau disana kita seperti belajar Kepribadian yaitu klo makan harus dimeja makan, tidak boleh makan diluar, harus sopan, dan selalu bersih *eswete hahaha*. Aku dikasih izin kepada ibuku dan ayahku, tp dengan syarat ‘hni tidak boleh bilang idan (adik kandung ku) karena kalau bilang nanti idan juga mau ikut, akhirnya aku beserta saudaraku naik mobil diam-diam dan langsung pergi tanpa sepengatahuan idan. Dari rumah aku menuju ke ruah tanteku dijakarta untuk mengambil barang, lalu ke sekitar Giant Bekasi untuk mengambil baju khansa yang diantar oleh mba linda (sepupuku), lalu ke daerah Jakarta untuk mengmbil mbah putrid sepupuku karena ingin ikut juga, lalu kita langsung menuju solo sekitar jam 09.00 malam. Awalnya aku bisa tidur, tapi ternyata sekitar jam 02.00 malam sangat macet dan tidak bisa bergerak dan menyebabkan saya tidak bisa tidur. Setelah pagi tiba kita mencari tempat makan, setelah sampai tempat makan, kita makan soto, tp aku lihat disekeliling ku ternyata manusianya sama aja seperti Jakarta yaitu cwo seperti bencong dan cwe yang merokok *lama-lama dunia terbalik ini zzzzzzzzzzzzzzzzz*. Setelah makan selesai, kita mencari jalan pintas menuju Solo agar cepat sampai, ternyata jalanannya itu berkelok-kelok dan sempit *karena disekitar gunung*, lalu melihat rumput-rumput yang terpapar indah di kanan-kiri perjalanan dan kita turun  sejenak untuk menikmati rumput-rumput nan indah  lalu berfoto-foto narsis *hehehe* tapi juga akhirnya kepeleset pas pengen turunnya *sedikit sakit*. Kira-kira sehabis dzuhur akhirnya sampai juga di rumah nenek seppuku, jadi sekitar 17 jam dijalan. Dirumah mbah sepupuku sangat indah dan sejuk karena berada di dekat pegunungan. Setelah sampai kita langsung makan, lalu mandi, lalu langsung pergi ke halaman belakang melihat kebun mbah putri dan ke kali, karena kalinya cetek dan sangat bening, akhirnya aku turun untuk foto-foto disana *senangnya kali bersih*. Setelah maghrib kita langsung pulang dan shalat *aku tidak shalat ada halangan*. Aku dan sepupuku minta izin mau jalan keluar ke bude sepupuku *padahal mau makan diliar hahaha jd bohong kan zzzzzzzzzzzzzz karena budenya di solo galak banggetz*, akhirnya berhasil jalan keluar dan makan semacam cap 3 telor ber 4, awalnya makanannya sangat lezat, ternyata abing melihat ada ulat dari daunnya yang ada dipiringnya, lalu sifa abing, dan khansya tidak nafsu makan, tapi kalu aku sudah sedikit lg habis makanannya *kan sayang banget udah tingaal dikit lagi hahaha*, lalu kita langsung pulang dan menceritakan ke tanteku. Hari esoknya kita berfoto-foto di kali tp kalu pagi kalinya jd tinggi sdikit, karena asiknya berfoto-foto akhirnya sandal sifa terhanyut karena pas lagi fotoin kita bertiga tersandung batu kecil jadinya sendalnya lepas dari kaki dan terbawa arus air, kita berempat mencari sandal itu sampai keujung tp tidak ada, setelah itu kita kepasar dan makan tongseng dipasar ngumpet-ngumpet agar tidak diomelin *hehehe*. Setelah kita pulang daripasar, kita bersiap-siap untuk ke makam dan ke candi suku dan semar. Perjalanan menuju candi suku itu nanjak dan berkelok-kelok tajam, sudah banyak mobil yang tidak kuat karena tanjakannya curam, akhirnya ditengah perjalanan kita balik kemakam mbah buyut sanak sawdara sifa, dimakam pemandangannya bagussssssssssssss banget dan dingin, aku baru kali ini ke makam seperti kepuncak suasananya *senangnya*, lalu kita ke candi semar, candi semar ini gede bangetzzzzzzz, lalu kita masuk kedalam candi semar yang sedang direnovasi, candi semar memakai cincin, menurut kepercayaan kalau ada bulan purnama cincin akan menyala dan menerangi solo dan sekitarnya *wow hebattttt*. Di candi semar juga suasananya sejuk. Setelah sore kita pulang, lalu malemnya seperti biasa izin untuk jalan malam *padahal makan diluar*, kita berenam makan roti bakar berselai ada yang cokat, keju, strawberry, minumannya ada yang susu sapi, susu jahe, susu coklat. Setelah pagi tiba sebelum pulang ke Jakarta, kita berempat berfoto-foto dikali untuk yang terakhir kalinya *terharu jadinya*, lalu berpamitan dan pulang, di perjalanan kita belanja sejenak di pasar klewer, setelah belanja kita berjalan-jalan keliling semacam kerajaan yang didalamnya ada sapi yang tidak boleh dipotong karena sapi kesayangan dari kerajaan dahulu kala,  setelah selesai jalan-jalan, kita pulang ke Jakarta seperti biasa macet, tapi Alhamdulillah sampai ke rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Visitor